Kamis, 15 September 2011

My old Dee-@ry


Aku tak mengerti kenapa tiba-tiba berada di Bandara. Abah menarikku masuk kedalam sebuah pesawat internasional, kami duduk di bagian perut yang berdekatan dengan pintu darurat dan tepat di dekat jendala, posisi duduk favoritku saat berada di dalam pesawat. Dan aku masih tak mengerti kenapa, untuk apa dan mau kemana. Kunikmati perjalanan ini tanpa banyak tanya. 

Setelah berjam-jam terbang, pesawat mendarat di hanggar yang sangat luas, kami turun dan berjalan-jalan. Menyusuri sebuah kota yang penuh bangunan tua, unik dan artistik. Kami berpapasan dengan banyak orang, gadis-gadis remaja berbusana santun nan jelita. Bulu matanya lentik, hidung yang tirus dan mancung dengan garis mata yang tegas. Juga pria-pria muda bergamis yang berjalan tergesa. 

Abah memanggil salah seorang diantara pria muda tersebut lalu bertanya: “dimana letak perpustakaan utamanya?”

Aku masih diam dalam kebingungan, dengan ribuan tanya dalam benak. Ini dimana, dan untuk apa abah membawaku kesini. 

Aku melihat sekelilingku, penuh bangunan unik dan pepohonan yang berbeda dari yang pernah kukenal. Semuanya serba baru dimataku, nuansa yang benar-benar berbeda dengan negeriku. Negeri manakah ini???

Kami lalu menuju ke sebuah bangunan yang besar, setelah mengisi formulir atau entah apa di customer service, abah menggandeng tanganku ke dalam. Luar biasa, bangunan itu penuh dengan rak buku. Banyak sekali buku-buku tebal yang terlihat kuno tapi rapi terawat. Dari deretan samping kulirik judulnya, tak ada yang kumengerti karena semuanya bertuliskan arab.

Karena penasaran yang tak tertahan aku bertanya, “abah, kita dimana?”

“inilah, universitas tertua di dunia” jawab abah, dan aku hanya manggut-manggut tak mengerti sampai akhirnya.....

“Na, banguuun..... jam setengah lima. Katanya ada jam olahraga!”, suara ibu membuyarkan mimpi anehku......
Dee, Kedungadem 13 Agustus 1996
*****

Menemukan Diary masa remaja (SMP), ditulis  ulang dengan gaya bahasa berbeda.
Baru tersadari aku pernah mengunjungi Al-Azhar meski hanya lewat mimpi, 15 tahun yang lalu.
 Duuh seandainya jadi kenyataan J J J, aamiin.

Tidak ada komentar: