Sabtu, 22 September 2012

(Jika Kau Putuskan) .....MENCINTAI DALAM DIAM...






Untuk para gadis yang digelisahkan oleh cinta....

~Cinta itu milik setiap hati, jadi tak usah takut jatuh hati ^_^, cukup mari mohon pada pemilik hati. ”Duhai Allah, jika ku jatuh hati, lesatkan rasa ini dalam ke-halal-an atau jika aku bukan tulang rusuknya, leraikan rasa ini jauh menepi”~ 
(Diana Deee, 22-09-2012).

*******
Cinta tak pernah meminta untuk menanti.
Ia mengambil kesempatan atau mempersilahkan.
Mengambil kesempatan ialah keberanian,
atau mempersilahkan, itulah pengorbanan.


Begitulah cinta yang pernah kubaca dalam bait kata gurunda Salim A Fillah..

Sekarang menurtku, 

Pernahkah? Berdegup kencang, berdesir hebat, saat sosok yang diharapkan dan dirindukan tiba-tiba ada dan menjelma dalam wujud seseorang adam. Mencuri pandang dalam diam, menggelisahkan, mengganggu kenikmatan makan, menelan kantuk karena sejumput bayangnya selalu menari-nari di pelupuk. Pernahkah begitu?

Tersenyumlah, usah risau. Itu hak yang dimiliki hatimu, hak yang dititipkan untuk kau tata dalam manajemen hidupmu. Jadikan barakah, atau musibah itu pilihanmu. Tak baik cinta diumbar keluar dari koridor barakah, karena ia hanya tampak manis sesaat.

Kamu bisa belajar pada Fatimah Az-zahra, puteri jelita Rasulullah yang santun, berani, pekerja keras, fasih dan cerdas. Menyimpan rasa dengan sempurna. Memendam keterkaguman pada lelaki shalih, Ali bin Abi Thalib. Hingga pesona Abu Bakar dan umar bin Khathab-pun tak mampu menepiskan. Namun manisnya cinta Fatimah kepada Ali Terungkap indah pada waktunya.

Dia biarkan cinta itu menari sendiri mengikuti waktu. Tersembunyi malu-malu , mengalir dalam dzikir, hadir dalam do’a-do’a khusyu’, dan mengungkapkan rasa dengan romantis saat waktunya tiba. Saat Allah memberanikan hati Ali melamarnya, cinta yang tersimpan dalam diam akhirnya berakhir dalam kehalalan.

Oke salihah, jika memang sudah terlanjur jatuh dalam keterkaguman, dan yang dicinta ternyata tak jua datang menjemput, segeralah waspada bahwa mungkin saja engkau bukan tulang rusuknya. Maka ketika cinta hadir, kumpulkanlah resahmu dalam dzikir. Rangkum dalam do’a-do’a yang tulus dan rahasia, hingga Allah mengungkap tabir. Ke arah mana cinta akan berakhir.

Atau jika kamu memiliki cukup keberanian, kirimkanlah saja utusan yang kamu tsiqah padanya. Seperti bunda Khadijah, banyak pemuka Quraisy yang ingin menikahinya dan sanggup membayar mas kawin berapa pun yang dikehendaki, namun selalu ditolak dengan halus karena belum ada yang berkenan di hati. Khadijah lebih terpukau oleh pesona Muhammad muda yang menawan. Kekuatan harap memberanikannya berkisah gulana pada karibnya, Nafisah. Wanita yang kemudian menyampaikan pengajuan diri Khadijah pada Muhammad.

Dan sungguh, bukan pada 15 tahun perbedaan usia ia terpana. Lelaki mulia itu melihat kesungguhan hati, dan kejelitaan laku khadijah yang jauh lebih menawan. Pernikahan agungpun digelar, cinta agung Khadijah berakhir dalam kehalalan. Dan itu adalah karena KEBERANIAN untuk mengambil kesempatan.

Duhai Salihah, jika engkau tak cukup berani seperti bunda Khadijah. Penuhilah penantianmu dengan aktifitas membaikkan diri yang bermanfaat bagimu dan sekitarmu. Karena boleh jadi, saat bertemu dengan yang ditakdirkan menjadi qawwammu, kau harus berdiam di rumah. Mendampingi, melindungi dan menjaga anak-anaknya hingga tak cukup waktu untuk sekitarmu. Selagi ada waktu menunggu, manfaatkanlah dengan baik.

Jika ingin menjadi pendamping lelaki shalih, maka shalihah-lah ^_^


*mencintai dalam diam...... dee (ramadhan 1433H)

~Rizqi kita sudah tertulis di Lauhul Mahfuzh. Mau diambil lewat jalan halal ataukah haram, dapatnya segitu juga. Yang beda, rasa berkahnya. Jodoh kita sudah tertulis di Lauhul Mahfuzh. Mau diambil dari jalan halal ataukah haram, dapatnya yang itu juga. Yang beda, rasa berkahnya. Keduanya bukan tentang apa, berapa, atau siapa; tapi BAGAIMANA Allah memberikannya; diulurkan lembut & mesra, atau dilempar penuh murka?~

Pilih mana?

4 komentar:

ito al-fath mengatakan...

subhanallah ..mantap sekali coretan hari ini... inspiring..!!!

kumbara mengatakan...

saya suka tulisannya,. lembut, tepat meresap dalam qolbu,.. nice,.. I wish u keep writing

Unknown mengatakan...

Luar biasa.. Tulisanmu lembut banget.. Jauh sekali.. Jauh berbeda dengan tulisan saya yang urakan dan kacau.. hehehe.. mohon kunjungan balasannya..

Diana Kurniawati mengatakan...

@warsito: semoga ada manfaat yg bs diambil :)

@kumbara:aamiin, InsyaAllah

@Huda: wah, sy masih perlu banyak belajar koq. insyaAllah :)