Oleh: Diana Dee
Harmoni yang sejuk
mengembang di pagi nan redup,
Kabut cukup tebal
menyelimuti
Di ufuk timur
kuncup sinar mentari perlahan memerah bersiluet jingga,
Hangat peluk
cahyanya belum cukup untuk menghangatkan
diri dari sergapan embun.
Dengan sedikit
mengigil aku berjalan perlahan menggandeng tangan bunda
Tertatih menyusun
langkah.
Berdua menyusuri
harmoni pagi di tepian sawah
Menghirup udara
sejuk di antara padi yang menghijau dan dedaun jagung
Pagi yang ceria,
tersenyum hangat bersama kicau burung-burung mungil,
Sehangat senyum
yang mengembang di wajah cantik bundaku
Penuh semangat
berburu keringat, di riyadhah rutin kami.
Bunda berkisah,
sejak usia lima tahun aku senang sekali membaca
Hobiku bertualang,
lari di pematang
Luka di tangan
kaki tak terbilang
‘Anakku,
terimakasih telah menjagaku’
Aku terharu
mengharu biru
Airmata terjun
bebas
Seharusnya aku
yang berterimakasih
Perjuanganmu
merawatku tak terbayar
Bahkan meski
setiap detik aku berterimakasih
Tak kan cukup menggantikan
kasihmu
Ibu, aku hanya
mampu ucapkan
Aku mencintaimu
Meski tak cukup
cintaku untuk menjagamu
Bojonegoro, 21 September 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar