Sebuah refleksi, 1 januari 2012
Alhamdulillah...... menjejak pagi
Segala puji bagi Alloh yang telah menghidupkanku setelah mematikanku (dengan tidurku),...
Beranjak dari lelapku, kutemui nafas masih bersamaku
dan ketika persendian ini kugerakkan...
kutemui tangan dan kaki masih lengkap melekat di ragaku...
kuletakkan tangan di dada kiri...
denyut kehidupan masih berdetak teratur memenuhi kebutuhan otak dan seluruh tubuhku
menangkupkan kedua tangan dalam syukur...
Segala puji bagi Alloh yang telah menghidupkanku setelah mematikanku (dengan tidurku),...
melenggang ke kamar mandi, membasahi raga dengan air suci...
lalu mengetuk kamar bunda... dan kudapatinya lebih dulu bersimpuh...
meluruhkan asa dan segenap keluh...
sejenak terpaku menatap senyum di kerut wajah ayu itu..
yang terganggu muhasabahnya karena hadirku..
akupun berbaris di sejajarnya...
membentangkan sajadah biru hadiah almarhum abahku..
mencium takzim tangan dan kedua pipinya...
terasa air hangat membekas mengalir di telaga syahdunya...
'bundaku baru saja menangis...' bisik kalbuku...
kutatap sejenah wajah cantiknya...
lalu kutenggelam dalam dzikir bersamanya...
hingga adzan fajar menyeru meninggalkan tidur untuk kembali bersujud kepadaNya...
dan aku kembali bersyukur.... atas rizki pagi inii...
kesempurnaan raga dan senyum cantik bunda.....
alhamdulillah....
Segala puji bagi Alloh yang telah menghidupkanku setelah mematikanku (dengan tidurku),...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar