Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia
berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :"Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya. Setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Maka barangsiapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan".
(HR. Bukhari dan Muslim) .
Intisari:
1. Seseorang itu tidak boleh berinisiatif untuk melakukan suatu perbuatan kecuali ia mengetahui hukumnya.
2. Niat itu tidak boleh diwakilkan (pelaku sendiri yang berniat).
3. Pekerjaan seseorang tidak sah apabila tidak disertai niat.
4. Tidak boleh berniat dalam semua ibadah kecuali bila ibadah itu disyari'atkan.
5. Keutamaan hijrah dari negeri orang-orang musyrik ke negeri orang-orang muslim demi ridha Allah, atau hijrah dari negeri yang penduduknya penuh maksiat ke negeri yang penduduknya bebeas dari maksiat.
6. Ikhlas berbuat karena Allah dan waspada dari sikap pamer dan mencari popularitas.
7. Niat itu tempatnya di dalam hati.
Tafsir Hadits:
Hadits ini adalah salah satu prinsip dari Dienul Islam. Rasulullah menjelaskan dalam hadits ini, bahwa semua perbuatan yang disyari'atkan membutuhkan niat. Semua perkataan dan perbuatan setiap orang mukmin tidak sah dan tidak diterima tanpa adanya niat, karena niat adalah dasar dan ukuran bagi semua perkataan dan perbuatan.
Perbuatan itu dinilai baik selagi niatnya baik, dan sebaliknya akan dinilai buruk jika niatnya buruk.
Sebagai contoh, seseorang yang hijrah dari negeri non-muslim ke negeri muslim demi cintanya kepada Allah dan Dienul Islam, demi menuntut ilmu dan mengamalkan Islam. Maka orang itu mendapatkan balasan sesuai dengan niatnya. Apabila maksud dan tujuannya adalah hal duniawi, seperti memperoleh harta benda atau memperistri wanita, maka balasannya adalah harta atau isteri sesuai niatnya, sehingga tidak mendapatkan pahala hijrah.
Wallahu a'alam
====
Suplemen
- Seorang penyair berkata:
"Orang yang menjual Ad-Dien demi dunia. Sungguh, ia kembali merugi"
- Penyair lain berkata:
"Bila kau sibuk
jangan sibuk selain yang dirighoi Allah
Tiada manusia mati kecuali ia disertai oleh amal yang telah diperbuatnya"
SOURCE:
Intisari Tafsir Hadits Arba'in An-Nawawiyah
Pensyarah: As-Syaikh Abdullah bin Shalih Al-Muhshin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar