Selasa, 26 Desember 2017

Jangan Ada Lagi Duka, Indonesia...

My Dee@ry
Jangan ada lagi duka. Indonesia
Hari ini,  13 tahun yang lalu. 26 Desember 2004.

Pulang kerja dr shift malam. Saat itu sy masih menjadi karyawan di salah satu perusahaan asing di Kawasan Industri Batamindo. Jam 07.45 WIB nyampai mess (dormitory) di Blok R6. Bersih diri lalu sholat dhuha. 

Jam 08.45. Tanpa sarapan (tak merasa lapar), mengubah setting profile NOKIA 3350 ke mode 'senyap' dan langsung menunaikan hak badan untuk tidur sejenak.

Belum lama tertidur sy merasa HP bergetar, mungkin belum ada satu jam tidurnya.  Rasa kantuk yang teramat sangat membuat saya enggan membuka HP. Dalam benak berfikir, paling urusan kerjaan.  Biarlah,  mata ini lengket,  ngantuk berat.  Tapi HP terus bergetar hingga akhirnya sy pindahkan HP agak menjauh biar tidak terganggu.

Saya mencoba tidur lagi. Belum lama terlelap, Yanti, kawan serumah membangunkan saya. 'Mbak,  bangunlah. Mbak,  bangun'.  Dia membangunkan saya dengan suara pelan,  mungkin biar saya tidak kaget.

'Yan,  aku masih ngantuk banget.  Gak ada bule nyasar lagi,  kan? " jawab sy dengan masih memeluk guling.  Enggan membuka mata.  Saya ingat pernah dibangunkan pagi2 sama persis saat baru pulang dari kerja shift malam.  Gegara ada bule nyasar dan teman2 g ada yg bs komunikasi.

"gempa mbak,  di aceh.  Gempa besar. Ayo to lihat di TV.  Keluargaku di Jawa pada panik nelpon dari pagi tadi.  Mbak udah check HP blum? "

Mendengar kata 'gempa', saya langsung membuka mata lebar-lebar. Teringat HP yang bergetar dari pagi,  Yanti mengulurkan HP yg tadi kulempar jauh2 karena ingin tidur nyenyak.  Benar saja,  lebih dari 60 missed call.  Dari abah,  dari masku,  dari kk,  dari beberapa teman bahkan nomor asing berkode timur tengah.

Pertama-tama saya menelepon abah,  dari seberang abah menjawab telepon dengan pekikan takbir sebelum menjawab salam.

"Allahu Akbar, Wa'alaikumsalam. Piye kabarmu nduk,  nek mbatam kenek gempa po ra,  ditelpon kaet mau gak diangkat.  Atiku wis ra karuan.  Nek tv rame berita Aceh tenggelam." suara abah setengah terisak.

"Alhamdulillah, ngapunten bah. Tadi saya tidur. Baru pulang shift malam.  Di sini aman".

"Ya wis,  syukur alhamdulillah".

Kemudian saya menelepon balik semua panggilan yang masuk sepagi tadi mengabarkan bahwa saya baik2 saja.  Batam baik-baik saja.  Setelah itu saya bergabung dengan teman2 menonton tv di ruang depan.  Dan berhari-hari setelahnya tetap mantengin tv di waktu senggang. Menyaksikan betapa dahsyatnya efek gempa dan tsunami di Atjeh. 

Bersama teman2 kami juga menghimpun bantuan, untuk teman2 dekat kami yang dari Atjeh dan keluarganya menjadi korban.  Menemani hari-hari suram mereka menunggu kabar dari Kampung.  Menunggu suasana kondusif agar mereka bisa pulang dan melihat kondisi kampung halaman.  Berharap bisa menemukan sebanyak mungkin keluarga yang tesisa. 

Meski bukan korban, tapi kami merasakan sedihnya.  Merasakan pedihnya.  Merasakan gelapnya masa depan tak bisa menjumpai lagi orang-orang tercinta. 

Bahkan sepulang kawan kami dari Aceh,  mereka membawa kabar aceh seperti kota mati.  Kiamat kecil telah meratakan Aceh. Air menggulung Aceh dan seisinya. Kata teman, dalam kepanikan semua orang teriakkan Takbir,  entah muslim non muslim semuanya teriakkan satu suara.  Takbir. Memanggil-manggil Allah.  Memohon naungan. Kami makin ngeri bergidik.  Membayangkan Kiamat betulan betapa dahsyatnya.  Al-Qori'ah telah menceritakan.  Apa itu hari kiamat?

*mengenang duka Indonesia.  Jangan ada lagi duka...  aamiin

Selasa, 10 Oktober 2017

Lelah

Oleh: Diana Dee
Kadang kita merasa lelah...
Meski sudah cukup beristirahat, tapi tetap merasa lelah...
Kadang orang lain tak melihat, tapi kita merasakan...
Mungkin bukan fisik kita yang lelah.
Melainkan ruh...
Ruh yang sedang merindu robbnya, sudah hampir pasti merasa berpayah lelah.
Maka, jangan biarkan ruh kita gersang dan berpayah.

Apa resepnya??
Dzikrullah...
Sungguh hanya dengan mengingat Allah hati akan menjadi tenang.
MengingatNya dalam keadaan duduk, berdiri maupun berbaring.
Mengingat setiap saat...
Sudahkah kita MENGINGAT ALLAH hari ini???
"Sebut nama-Nya,
dekat dengan-Nya,
pinta pada-Nya
Serahkan seluruh urusan
cinta dan hidup
hanya pada Allah."